Wahyu Aditya, Sang Provokator
Kreativitas
Kreatif
itu...Sampai Mati!
Begitulah
sebuah kalimat yang saya baca dari sebuah buku berjudul "Sila ke-6 : Kreatif Sampai Mati"
Siapa penulis dari buku tersebut? Dia adalah Wahyu Aditya atau sering disapa
Wadit, seorang pemuda yang mendefinisikan dirinya sebagai aktivis animasi dan
desain.
Awal
karir Wadit dimulai ketika bekerja di Trans TV sebagai creative designer
dan animator. Kemudian ia memutuskan
untuk membuka usaha di bidang pelatihan. Berbekal pinjaman bank
sebesar 400 juta rupiah ia membuka kursus animasi. Tekad itu diwujudkan dengan
ikut sebuah pameran pendidikan di semanggi expo Jakarta Selatan. Disana ia
menemukan ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal
bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Academy Inc, School of
Animation and Cinema. Sampai saat ini sudah meluluskan lebih dari 1000
siswa.
Wadit
juga menyempatkan waktu untuk merealisasikan ide-ide aneh lainnya. Ia membentuk
Kementerian Desain Republik Indonesia (KDRI) yang bertujuan mengubah Indonesia
dengan caranya sendiri. Unik bukan? Kementerian ini memiliki ambisius yang
cukup serius, yaitu menyebarkan semangat Indonesia ke dunia melalui kekuatan
visual. Sasarannya adalah anak muda dan orang yang berjiwa muda dengan
membentuk sebuah komunitas yang diberi nama Gembolers.
Di
KDRI, Wadit menjabat sebagai juru bicara kementrian. Sedangkan posisi menteri
diduduki oleh Mas Gembol (panggilan masa kecilnya). Mas Gembol merupakan sebuah
karakter lucu dan menggemaskan. Melihat antusiasme ini Mas Gembol mencoba
menawarkan hal baru selain menyajikan artikel, yaitu produk kaos KDRI. Hingga terbentuk sistem crowdsourcing
yang melibatkan Gembolers berpartisipasi dalam membuat desain kaos.
Nah
dari KDRI itulah saya jadi mengetahui sosok Wadit. Waktu itu tahun 2013 ketika
saya browsing mengenai info lomba desain, saya dipertemukan dengan
website KDRI. Saya langsung tertarik dengan namanya yang cukup membuat saya
penasaran. “Emang ada ya kementerian desain?” pikirku waktu itu. Setelah saya mengenal
lebih jauh mengenai KDRI, saya pun tertarik untuk bergabung. Sejak saat itu
saya sudah beberapa kali mengikuti lomba yang diadakan oleh KDRI. Lomba
terakhir yang saya ikuti adalah lomba poster dalam rangka memperingati hari hak
asasi hewan.
Sejak
tahun 2007 Wadit mendirikan ‘HelloFest Indonesian Motion Picture Arts Festival Anima Expo’. HelloFest menyertakan
KostuMasa, dengan jumlah hanya puluhan peserta/partisipan saja. Namun pada
tahun 2012 komunitas tersebut membeludak menjadi 1500 lebih pesertadan kini
mencapai 20rb pengunjung. Keren!
Wadit juga merupakan orang
yang sukses di bidang Digitalpreneur. Berikut pengamatan saya mengenai
hal-hal yang dia lakukan untuk bias menghasilkan uang dari internet:
1. Wadit mendirikan
website Kementrian Desain Republik Indonesia (KDRI) dengan alamat www.kdri.co. Website tersebut menyajikan
artikel-artikel menarik mengenai desain dan animasi. Hingga Wadit mengadakan
lomba-lomba desain. Kemudian perusahaan maupun instansi seperti Bank Mandiri,
Kompas, Indomaret, hingga Badan Standart Nasional (BSN) dan Kemnaker
(Kementerian Ketenagakerjaan RI) mulai melirik KDRI. Akhirnya banyak perusahaan
ataupun instansi bekerjasama dengan Wadit untuk mengadakan kompetisi desain,
misalnya desain logo dan desain maskot untuk perusahaan/instansi tersebut.
Disitu Wadit berperan sebagai juri. Nah, dari situlah Wadit memperoleh uang
dari internet.
2. Wadit juga mendirikan
distro yang diberi nama Distro KDRI yang terletak di Jakarta. Selain offline,
distro KDRI juga memakai media online untuk berjualan. Melalui metode kompetisi
masyarakat bisa mengirimkan desain dengan tema Indonesia. Konsumen KDRI kini
tidak hanya dari Indonesia saja, tapi juga dari negara lain seperti Singapura,
Paris, Tokyo, dll. Ini adalah wujud penyebaran virus oleh Mas Gembol, virus itu
bernama FASHIONALISME!
Dilansir dari website
indonesiashow.biz, menurut Wadit, berjualan secara online jauh lebih
menghasilkan. Menurutnya, dengan online, kita bias tau Truefans
kita siapa, dari daerah mana, dan lain sebaginya. Kalau offline sulit
mengetahui hal-hal itu. Dari internet, Wadit jadi dikenal banyak orang hingga
sering diundang untuk mengisi acara seminar di berbagai daerah.
Dari
perjalanannya sebagai aktivis desain serta sebagai entreperneur itulah
yang membuat saya tertarik untuk memilihnya menjadi Role Model di bidang desain
dan entrepreneur. Dari semua bisnisnya, Wadit kini telah berhasil meraup
omset hingga milyaran rupiah setiap tahunnya. Berikut ini analisis 10-D By
Grave yang ada pada sosok Wadit:
1.
Dream (Visi
mengenai masa depan)
Tujuan
Wadit tentu sudah jelas, yaitu memajukan animasi Indonesia dan memajukan Indonesia
melalui karya visual.
2.
Decisiveness
(Cepat dan Tepat dalam Mengambil Keputusan)
Wadit
termasuk orang yang cepat dalam mengerjakan sesuatu. Dalam bukunya, ada satu
bab yang menunjukkan kelakukan spontanitasnya. Salah satunya pada saat ada
kasus Prita Mulyasari, seorang ibu rumah tangga yang digugat oleh sebuah rumah
sakit. Kala itu dalam waktu singkat ribuan masyarakat Indonesia secara spontan
berinisiatif menggalang dana untuk Prita.
Wadit
pun membuat sebuah logo ilustrasi bertulisan free Prita! lalu
menyebarkannya tanpa berpikir panjang. Dalam waktu beberapa hari logo tersebut
banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk menggalang dana. Logo tersebut
banyak tersebar di media-media termasuk televisi.
3.
Doers
(Tidak Menunda Kesempatan yg Didapat)
Sifat
kreatif Wadit sudah terlihat sejak dulu. Saat SMA, dia berinisiatif untuk
mendesain seragam olah raga SMA-nya yang sebelumnya ia anggap jadul. Akhirnya
kepala sekolah menyetujuinya. Sejak saat itu ia mendapat tawaran untuk
mendesain kaos tim basket, dll.
4.
Determination
(Bertanggung Jawab dan Pantang Menyerah)
Sebelum
mendirikan kursus animasi HelloMotion, Wadit pernah gagal membangun sebuah
production house bersama sahabat-sahabatnya yang hanya bertahan satu tahun.
Sebelum distro KDRI berdiri pun Wadit juga pernah gagal menjalankan bisnis
clothing.
5.
Dedication
(Dedikasi Tinggi untuk Kegiatan Usaha)
Dedikasi
Wadit terlihat dari kecintaannya terhadap passionnya dan tujuannya untuk
memajukan Indonesia melalui karya visual.
6.
Devotion
(Kegilaan atau Kegemaran)
Adala
salah satu kegiatan Wadit dalam mewujudkan ide-idenya. Di waktu senggang dia
iseng mengubah desain-desain logo yang ada di Indonesia agar lebih menarik dan
menjual.
7.
Details (Memperhatikan
Faktor-faktor Kritis)
Wadit
termasuk seorang yang kritis dalam hal visual. Maka dari itu, dia layak disebut
sebagai seorang aktivis desain dan animasi.
8.
Destiny
(Bertanggung Jawab Terhadap Tujuan yg Dicapai)
Hal
ini terlihat dari cara Wadit mengelola KDRI. Wadit telah berhasil membuat anak
muda Indonesia berkumpul, berkarya bersama melalui KDRI.
9.
Dollars
(Tidak Mengutamakan Kekayaan)
Menurut
Wadit, mencintai apa yang dikerjakan akan mendatangkan keuntungan di akhirnya.
10. Distribute (Bersedia kerja sama bisnis dengan orang-orang kepercayaannya)
Wadit memiliki banyak jalinan kerjasama, termasuk dengan pemerintah. Contohnya
kerjasama untuk membuat desain. Baginya, kerja sama bisnis itu sama seperti
menikah. Artinya, tidak segampang kita membuka pameran waralaba lalu menawarkan
bisnis kita ke siapa saja yang tertarik.
Nah,
itulah hal-hal yang menjadikan alasan saya memilih Wahyu Aditya sebagai Role
Model sejak dua tahun terakhir. Secara tidak langsung desain yang Wadit
hasilkan juga menginspirasi saya dan membuat saya semangArt untuk berkarya. hehe
Comments
Post a Comment
Terima kasih. Jangan lupa tinggalkan komentar :)